Tuesday, 4 October 2016

Pentingnya Ideologi Bagi Negara

          Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkannya dalam kehidupan penyelenggaraan negara. Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri. Adapun Fungsi Ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita.
Selain itu Ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial.
Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan menyatukan keseragaman ataupun keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan "Kesatuan dalam perbedaan" dan "Perbedaan dalam kesatuan".

Perbedaan Ideologi Terbuka Dengan Ideologi Tertutup

A. Ideologi Terbuka
1) Merupakan sistem pemikiran yang terbuka.
2) Berarti Ideologi yang berinteraksi dengan perkembangan lingkungan sekitarnya.
3) Nilai-nilai dan Cita-citanya bukan paksaan dari luar melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakatnya sendiri.
4) Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang atau golongan melainkan atas dasar konsensus masyarakat.
5) Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan temukan dalam masyarakat itu sendiri.

B. Ideologi Tertutup
1) Merupakan sistem pemikiran yang tertutup.
2) Berarti ideologi yang sudah mempunyai seluruh jawaban untuk kehidupan ini sehingga yang diperlukan hanyalah pelaksanaannya saja.
3) Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan membaharui masyarakat.
4) Atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat.
5) Isinya bukan hanya cita-cita dan nilai-nilai tertentu, melainkan terdiri atas tuntutan-tuntutan konkrit dan operasional yang keras yang diajukan dengan mutlak.