Tuesday, 7 January 2014

Peruabahan Siklus Hidrologi

Perubahan Siklus Hidrologi
     Siklus hidrologi (siklus air) berjalan di alam secara terus menerus sepanjang waktu sehingga jumlah air di alam tetap melimpah. Namun, perubahan siklus hidrologi di alam dapat terjadi. Kondisi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut

1. Perubahan Iklim
     Tingginya suhu udara dapat menyebabkan terjadinya perubahan musim kemarau. Tingkat penguapan
(evaporasi) bergantung pada dua faktor yang berbeda, yaitu suhu udara dan besar kelembapan udara sehingga semakin tinggi suhu udara, semakin banyak uap air yang menguap.

2. Penggundulan Hutan
     Kegiatan penggudulan hutan menyebabkan pasokan air dalam tanah berkurang. Hal ini karena akar tanaman mempunyai kemampuan untuk menyimpan air hujan pada waktu musim penghujan dan mengeluarkan sebagai air cadangan pada waktu musim kemarau.

3. Pemanasan Global
     Pemanasan Global terjadi akibat pencemaran udara. Dampak dari pemanasan global adalah naiknya suhu permukaan bumi sehingga dapat meningkatkan laju penguapan baik evaporasi, transpirasi, maupun evopotranspirasi. Besarnya penguapan  air tanah dapat di pengaruhi oleh radiasi matahari dan suhu tanah, semakin besar penguapan air tanah. Angin juga merupakan faktor yang mempercepat laju penguapan. Semakin kencang angin, semakin cepat terjadinya laju penguapan. Semakin kencang angin, semakin cepat terjadinya laju penguapan

4. Berkurangnya Ruang Terbuka Hijau dan Area Resapan Air
     Meningkatnya kebutuhan sumber daya lahan serta berkurangnya ruang terbuka hijau dan area resapan air di sebabkan tingginya tingkat perkembangan penduduk, perumahan, kawasan industri, dan pegudangan. Hal ini di menyebabkan semakin luasnya area yang tertutup bangunan. Akibatnya air hujan tidak dapat meresap ke tanah melainkan langsung mengalir ke badan air dan menuju ke laut.

5.Rendahnya Curah Hujan
     Pendeknya masa musim penghujan, rendahnya curah hujan, dan sedikitnya jumlah pepohonan dapat menurunkan kuantitas air bawah tanah dan air permukaan sehingga daya tampung danau, sungai, telaga, dan waduk untuk air menjadi sedikit.

0 komentar:

Post a Comment